Loading [MathJax]/jax/output/CommonHTML/jax.js

Kamis, 19 November 2020

Soal dan Pembahasan Kimia Karbon Kelas 12 SMA MA

Soal dan Pembahasan Kimia Karbon Kelas 12 SMA MA

Soal dan Pembahasan Kimia Karbon Kelas 12 SMA MA












Daftar Bimbel SBMPTN


Daftar Bimbel SIMAK-UI




  1. Tentukan jenis alkohol dari senyawa berikut ini!




  2. a. Jenis alkohol primer , gugus hidroksilOHterikat pad Karbon C primer
    b. Jenis alkohol sekunder , gugus hidroksilOHterikat pad Karbon C sekunder
    c. Jenis alkohol sekunder , gugus hidroksilOHterikat pad Karbon C sekunder
    d. Jenis alkohol tersier , gugus hidroksilOHterikat pad Karbon C tersier











  3. Tuliskan nama senyawa berikut ini!




  4. 1. 2-metil-2-butanol
    2. 2,3-dimetil-1-pentanol
    3. 2,3-dimetil-1-pentanol




  5. jumlah isomer pada alkana yang memiliki rumus C5H12…


  6. Ada 3:

    1. CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 = pentana
    2. CH3-CH2-CHCH3-CH2 = 2-metil-butana
    3. CH3-CCH33 = 2,2-dimetil-propana





  7. Rumus umum suatu senyawa adalah CnH2 Senyawa tersebut dengan larutan perak nitrat amonikal menghasilkan endapan perak. Gugus fungsi senyawa tersebut adalah…


  8. Senyawa yang bereaksi dengan perak nitrat amonikal menghasilkan endapan perak adalah senyawa aldehid. Gugus fungsinya adalah –CHO-.
    Reaksinya :

    Rβ€”CHO + Ag2O β†’ Rβ€” COOH + 2Ag+





  9. Senyawa karbon yang memperlihatkan gejala optis mempunyai


  10. atom karbon asimetris

    berbagai jenis senyawa karbon menunjukkan sifat optik, yaitu dapat memutarkan bidang polarisasi. Ada yang memutarnya ke kanan ada pula yang memutarnya ke kiri.

    Menurut Lebel dan van Hofft keisomeran optis disebabkan adanya atom karbon asimetris dalam molekul, yaitu atom karbon yang terikat pada empat gugus yang berbeda.




  11. Hasil adisi HBr pada senyawa 2-metil-2-butena adalah…


  12. 2-bromo-2-metil butana

    C(CH3)2=CHCH3 + Hbr β†’ (CH3)2-CBR-CH2CH3




  13. Salah satu dari zat kimia berikut yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon di stratosfir adalah…


  14. CF2Cl2

    Pada tahun 1970-an para ahli menemukan adanya hubungan CFC klorofluorokarbon dengan perusakan lapisan ozon di stratosfer. Sejak saat itu penggunaan CFC sudah banyak di kurangi dan bahkan telah dilarang digunakan di berbagai negara. Kini sebagai pengganti CFC digunakan senyawa serupa tetapi yang kurang stabil/ lebih reaktif, sehingga dapat terurai sebelum mencapai stratosfer. Contohnya HCFC-22 CHFCl2 sebagai pengganti freon-12 (CF2Cl2) yang dapat merusak lapisan ozon di statosfer. Dimana satu gugus –F digantikan oleh gugus -H




  15. Alkil halida dapat dibuat dari suatu alkena melalui reaksi...


  16. Polimerisasi

    Produk reaksi eliminasi adalah alkena. Reaksi eliminasi dapat diperoleh dengan mereaksikan alkil halida dengan basa kuat. Pada reaksi ini terjadi kehilangan atom-atom atau ion-ion dari dalam strukturnya




  17. Haloalkana yang digunakan sebagai antiseptik pada luka adalah…


  18. CHI3 adalah iodoform merupakan suatu zat berwarna kuning, berbau khas dan digunakan sebagai antiseptik





  19. Reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol dinamakan reaksi...


  20. Esterifikasi

    reaksi akohol dengan asam karboksilat akan terbentuk ester dan air




  21. Reaksi 2-propanol dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana merupakan reaksi...


  22. Reaksi substitusi

    CH3CHOCHCH3 + Hbr β†’ CH3ChBrCH3​ + H2O




  23. Nama yang tepat untuk semyawa (CH3)2COHCH2CH3...


  24. 2-metil-2-butanol




  25. Senyawa turunan alkana yang digunakan sebagai bahan anti beku adalah….


  26. Etilen glikol

    C2H6O2

    Nama IUPAC : Ethane-1,2-diol / 1,2–etanadiol






  27. Senyawa dengan gugus fungsi –C=O yang sering digunakan untuk pelarut cat kuku adalah​...


  28. Aseton, nama lain asetildehida ,C3H6O

    nama IUPAC Propanon

    Kegunaan utama aseton antara lain:

    β€’Sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan nonpolar.
    β€’Sebagai pembersih pewarna kuku kutek.
    β€’Bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.




  29. Senyawa karbon paling sederhana yang hanya terdiri dari sebuah atom karbon adalah...


  30. Metana CH4, memiliki satu atom karbon tungggal




  31. Reaksi hidrolisis kesetimbangan ester sebagai berikut:
    C2H5COOCH5 aq + H2O l = CH3OH aq + CH3COOH aq​

    Poin-poin berikut memenuhi aturan pergeseran keseimbangan


  32. - Penambahan CH3OH dapat meningkatkan C2H5COOCH3
    - CH3COOH dapat ditambahkan dengan mengambil CH3OH
    - Menambahkan air menyebabkan peningkatan C2H5OH
    - Penambahan C2H5COOCH3 dapat meningkatkan CH3OH











Artikels





Matematika Geometri : Fungsi Dan Invers
Matematika Aljabar : Faktorial - Permutasi - Kombinasi I
Fungsi Grafik Kuadrat
Soal UAS 1 Matematika Kelas 12 IPA dan IPS
Soal UAS 1 Matematika Peminatan Kelas 12 IPA
Fisika : Satu Soal 28 Pertanyaan Rangkaian Arus Bolak - Balik
Soal PAS 1 KIMIA Kelas 12 SMA MA
Fisika : Satu Soal 28 Pertanyaan Rangkaian Arus Bolak - Balik II
Soal PAS 1 FISIKA Kelas 12 SMA MA
Soal PAS 1 B.Inggris Kelas 12 SMA MA
Fisika : Satu Soal 28 Pertanyaan Rangkaian Arus Bolak - Balik III
Soal PAS 1 B. Indonesia Kelas 12 SMA MA
Soal PAS 1 Matematika Kelas 9 SMP MTs
Soal PAS 1 IPA Kelas 9 SMP MTs
Soal PAS 1 B. Indonesia Kelas 9 SMP MTs
Soal PAS 1 B.Inggris Kelas 9 SMP MTs
Soal HOTS MATEMATIKA UTBK
Soal PAS 1 PAI Kelas 9 SMP MTs
Soal PAS 1 KIMIA Kelas 12 SMA MA II
Soal Dan Pembahasan Persamaan Linear Dua Variabel Dan Lebih
Fisika - Cara Paham Materi Listrik Elektrikal SMP SMA
Matematika - Permutasian dan Kombinasi
Soal dan Pembahasan Koordinat Cartesius
Asesmen Nasional Pengganti UN Digelar Maret-Agustus 2021
Soal Logaritma Matematika SBMPTN
Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri

Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri

Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri

Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri












Daftar Bimbel SBMPTN


Daftar Bimbel SIMAK-UI




Transformasi Geometri adalah Cabang Ilmu Matematika Geometri, secara umum yaitu sebuah proses penentuan titik koordinat baru dari sebuah bangun pada sebuah bidang dan dalam arti khusus, yaitu penentuan hasil hitungan satu perubahan suatu bidang geometri yang meliputi posisi, besar dan bentuknya sendiri.




Dalam pelajaran Transformasi Geometri, berdasarkan perubahan pergeseran sebuah bidang dibagi kedalam 4 jenis


  1. TRANSLASI / PERGESERAN

  2. REFLEKSI / PENCERMINAN

  3. ROTASI / PERPUTARAN

  4. DILATASI / SKALA

Di sini kami tidak akan menjelaskan masing - masing dari jenis pergeseran dan rumus perhitungannya, diatas hanya sebagai pengantar pengingat saja. Karena intinya adalah melihat teori diatas berdasarkan contoh soal dan cara penyelesaiannya.



SOAL DAN PEMBAHASAN



  1. Bayangan titik P(2,βˆ’3) oleh rotasi R[O,90∘] adalah β‹―β‹…


    A. Pβ€²(3,2)
    B. Pβ€²(2,3)
    C. Pβ€²(βˆ’2,3)
    D. Pβ€²(βˆ’3,2)
    E. Pβ€²(βˆ’3,βˆ’2)




  2. Konsep rotasi:

    Koordinat bayangan titik (x,y) bila dirotasikan pada pusat (0,0) sebesar sudut ΞΈ berlawanan jarum jam adalah

    (xβ€²yβ€²)=(cosΞΈβˆ’sinΞΈsinΞΈcosΞΈ)(xy)

    Untuk (x,y)=(2,βˆ’3) dan rotasi dengan pusat di titik asal sebesar ΞΈ=90∘, diperoleh

    (xβ€²yβ€²)=(cos90βˆ˜βˆ’sin90∘sin90∘cos90∘)(2βˆ’3)=(0βˆ’110)(2βˆ’3)=(32)

    Jadi, koordinat bayangan titik P adalah Pβ€²(3,2)

    Jawaban : A





  3. Diketahui koordinat titik P(βˆ’8,12). Dilatasi [P,1] memetakan titik (βˆ’4,8) ke titik β‹―β‹…


    A. (βˆ’4,8)
    B. (βˆ’4,16)
    C. (βˆ’4,βˆ’8)
    D. (4,βˆ’16)
    E. (4,βˆ’8)




  4. Konsep dilatasi: Jika titik (x,y) didilatasikan dengan pusat (a,b) dan faktor skala k, maka bayangan titiknya berada di koordinat (k(xβˆ’a)+a,k(yβˆ’b)+b).

    Bayangan titik (βˆ’4,8)) setelah didilatasikan dengan pusat (βˆ’8,12) dan faktor skala 1 adalah

    (1(βˆ’4βˆ’(βˆ’8))+(βˆ’8),1(8βˆ’12)+12) =(βˆ’4,8)

    Dilatasi [P,1] memetakan titik (βˆ’4,8) ke titik (βˆ’4,8)

    Jawaban : A




  5. Bayangan titik P(5,4) jika didilatasikan terhadap pusat (βˆ’2,βˆ’3) dengan faktor skala βˆ’4 adalah β‹―β‹…



    A. (βˆ’30,βˆ’31)
    B. (βˆ’30,7)
    C. (βˆ’26,βˆ’1)
    D. (βˆ’14,βˆ’1)
    E. (βˆ’14,βˆ’7)




  6. Diketahui P(x,y)=P(5,4). Pusat dilatasi di (a,b)=(βˆ’2,βˆ’3) dan k=βˆ’4.

    Misalkan bayangan titik P berada di koordinat (xβ€²,yβ€²), maka

    xβ€²=k(xβˆ’a)+a=βˆ’4(5βˆ’(βˆ’2))+(βˆ’2)=βˆ’4(7)βˆ’2=βˆ’30

    yβ€²=k(yβˆ’b)+b=βˆ’4(4βˆ’(βˆ’3))βˆ’3=βˆ’4(7)βˆ’3=βˆ’31

    Jadi, koordinat bayangan titik P adalah (βˆ’30,βˆ’31).

    Jawaban : A




  7. Bayangan titik P(a,b) oleh rotasi terhadap titik pusat (0,0) sebesar βˆ’90∘ adalah Pβ€²(βˆ’10,βˆ’2). Nilai a+2b=β‹―β‹…


    A. βˆ’18
    B. βˆ’8
    C. 8
    D. 18
    E. 22




  8. Konsep rotasi:

    Koordinat bayangan titik (x,y) bila dirotasikan pada pusat (0,0) sebesar sudut ΞΈ berlawanan jarum jam adalah

    (xβ€²yβ€²)=(cosΞΈβˆ’sinΞΈsinΞΈcosΞΈ)(xy)

    Untuk (xβ€²,yβ€²)=(βˆ’10,βˆ’2) dan ΞΈ=βˆ’90∘, diperoleh

    (βˆ’10βˆ’2)=(cos(βˆ’90∘)βˆ’sin(βˆ’90∘)sin(βˆ’90∘)cos(βˆ’90∘))(xy)(βˆ’10βˆ’2)=(01βˆ’10)(xy)(βˆ’10βˆ’2)=(yβˆ’x)Diperoleh y=βˆ’10 dan x=2. Dengan demikian, koordinat titik P adalah (2,βˆ’10). Untuk itu, a=2 dan b=βˆ’10, sehingga a+2b=2+2(βˆ’10)=βˆ’18

    Jawaban : A





  9. Diketahui titik Pβ€²(3,βˆ’13) adalah bayangan titik P oleh translasi T=(βˆ’107). Koordinat titik P adalah β‹―β‹…


    A. (13,βˆ’20)
    B. (13,βˆ’4)
    C. (4,20)
    D. (βˆ’5,βˆ’4)
    E. (βˆ’5,βˆ’20)




  10. Konsep translasi: Misalkan titik (x,y) ditranslasikan oleh T=(ab), sehingga koordinat bayangannya adalah

    (xβ€²yβ€²)=(xy)+(ab)

    Diketahui: Pβ€²(3,βˆ’13) ditranslasi oleh (βˆ’107), sehingga

    (3βˆ’13)=(xy)+(βˆ’107)(xy)=(3βˆ’13)βˆ’(βˆ’107)(xy)=(13βˆ’20)

    Jadi, koordinat titik P adalah (13,βˆ’20)

    Jawaban : A




  11. Bayangan titik A dengan A(βˆ’1,4) jika direfleksikan terhadap garis y=βˆ’x adalah β‹―β‹…


    A. Aβ€²(4,1)
    B. Aβ€²(βˆ’4,1)
    C. Aβ€²(4,βˆ’1)
    D. Aβ€²(4,3)
    E. Aβ€²(βˆ’4,βˆ’1)




  12. Apabila titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=βˆ’x, maka bayangan titik A adalah Aβ€²=(βˆ’y,βˆ’x).

    Jadi, bayangan titik A(βˆ’1,4) adalah Aβ€²(βˆ’4,1).

    Jawaban : B




  13. Titik B(3,βˆ’2) dirotasikan sebesar 90∘ terhadap titik pusat P(βˆ’1,1). Bayangan titik B adalah β‹―β‹…


    A. Bβ€²(βˆ’4,3)
    B. Bβ€²(1,4)
    C. Bβ€²(βˆ’2,1)
    D. Bβ€²(2,5)
    E. Bβ€²(2,5)




  14. Konsep rotasi:
    Koordinat bayangan titik (x,y) bila dirotasikan pada pusat (a,b) sebesar sudut ΞΈ berlawanan jarum jam adalah

    (xβ€²yβ€²)=(cosΞΈβˆ’sinΞΈsinΞΈcosΞΈ)(xβˆ’ayβˆ’b)+(ab)Untuk (x,y)=(3,βˆ’2) dan rotasi dengan pusat (βˆ’1,1) sebesar ΞΈ=90∘, diperoleh

    (xβ€²yβ€²)=(cos90βˆ˜βˆ’sin90∘sin90∘cos90∘)(3βˆ’(βˆ’1)βˆ’2βˆ’1)+(βˆ’11)=(0βˆ’110)(4βˆ’3)+(βˆ’11)=(34)+(βˆ’11)=(25)Jadi, koordinat bayangan titik B adalah Bβ€²(2,5)

    Jawaban : E




  15. Segitiga KLM dengan K(6,4),L(βˆ’3,1),M(2,βˆ’2) didilatasi dengan pusat (βˆ’2,3) dan faktor skala 4. Koordinat bayangan β–³KLM adalah β‹―β‹…


    A. Kβ€²(30,7),Lβ€²(βˆ’6,βˆ’5),Mβ€²(14,βˆ’17)
    B. Kβ€²(30,7),Lβ€²(βˆ’6,βˆ’5),Mβ€²(10,βˆ’12)
    C. Kβ€²(30,7),Lβ€²(βˆ’3,βˆ’7),Mβ€²(14,βˆ’17)
    D. Kβ€²(7,24),Lβ€²(βˆ’5,βˆ’6),Mβ€²(14,8)
    E. Kβ€²(7,24),Lβ€²(βˆ’6,βˆ’5),Mβ€²(7,30)




  16. Konsep dilatasi: Jika titik (x,y) didilatasikan dengan pusat (a,b) dan faktor skala k, maka bayangan titiknya berada di koordinat (k(xβˆ’a)+a,k(yβˆ’b)+b).
    Bayangan titik K(6,4) setelah didilatasikan dengan pusat (βˆ’2,3) dan faktor skala 4 adalah

    Kβ€²(4(6+2)βˆ’2,4(4βˆ’3)+3)=Kβ€²(30,7)

    Bayangan titik L(βˆ’3,1) setelah didilatasikan dengan pusat (βˆ’2,3) dan faktor skala 4 adalah

    Lβ€²(4(βˆ’3+2)βˆ’2,4(1βˆ’3)+3) =Lβ€²(βˆ’6,βˆ’5)

    Bayangan titik M(2,βˆ’2) setelah didilatasikan dengan pusat (βˆ’2,3) dan faktor skala 4 adalah

    Mβ€²(4(2+2)βˆ’2,4(βˆ’2βˆ’3)+3) =Mβ€²(14,βˆ’17)

    Jadi, koordinat bayangan β–³KLM adalah K(30,7),L(βˆ’6,βˆ’5),M(14,βˆ’17)
    Jawaban : A




  17. Bayangan titik B(4,8) direfleksikan terhadap sumbu X kemudian dilanjutkan dengan dilatasi [O,12] adalah β‹―β‹…


    A. (βˆ’2,4)
    B. (2,βˆ’4)
    C. (8,βˆ’2)
    D. (βˆ’8,4)
    E. (βˆ’8,βˆ’4)




  18. Konsep dilatasi: Jika titik (x,y) didilatasikan dengan pusat (0,0) dan faktor skala k, maka bayangan titiknya berada di koordinat (kx,ky).

    Konsep refleksi: Jika titik (x,y) direfleksikan dicerminkan terhadap sumbu X, maka bayangan titiknya berada di koordinat (x,βˆ’y).

    Untuk itu, dapat dibuat skema panah dari proses refleksi terhadap sumbu X terhadap titik B berikut.

    B(4,8)RXβ†’Bβ€²(4,βˆ’8)

    Selanjutnya, buatlah skema panah proses dilatasi terhadap titik B seperti berikut.

    Bβ€²(4,βˆ’8)D[O,12]β†’Pβ€²(12Γ—4,12Γ—βˆ’8)=Pβ€²β€²(2,βˆ’4)

    Jadi, koordinat bayangan titik B adalah (2,βˆ’4).

    Jawaban : B




  19. Diketahui koordinat titik T(βˆ’1,5). Bayangan titik T oleh transformasi yang diwakili oleh matriks (βˆ’432βˆ’1), dilanjutkan refleksi terhadap garis x=8 adalah β‹―β‹…



    A. Tβ€²(30,βˆ’7)
    B. Tβ€²(19,23)
    C. Tβ€²(19,βˆ’22)
    D. Tβ€²(3,βˆ’7)
    E. Tβ€²(βˆ’3,βˆ’7)




  20. Bayangan titik T(βˆ’1,5) oleh transformasi matriks dapat dinyatakan oleh skema:

    T(βˆ’15)(βˆ’432βˆ’1)β†’Tβ€²[(βˆ’432βˆ’1)(βˆ’15)]=Tβ€²(βˆ’4(βˆ’1)+3(5)2(βˆ’1)+(βˆ’1)(5))=Tβ€²(19βˆ’7)Transformasi titik dilanjutkan oleh refleksi terhadap garis x=8 sehingga diperoleh

    Tβ€²(19βˆ’7)Rx=βˆ’8β†’Tβ€²β€²(2(8)βˆ’19βˆ’7)=Tβ€²β€²(βˆ’3βˆ’7)

    Jadi, koordinat bayangan titik T adalah (βˆ’3,βˆ’7)

    Jawaban : E)




  21. Garis 3x+2y=6 ditranslasikan oleh T(3,βˆ’4), lalu dilanjutkan dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 2. Hasil bayangan transformasinya adalah β‹―β‹…


    A. 3x+2y=14
    B. 3x+2y=7
    C. 3x+y=14
    D. 3x+y=7
    E. x+3y=14




  22. Misalkan titik (x,y) ditranslasikan oleh T(3,βˆ’4), sehingga diperoleh

    (xy)T(3,βˆ’4)β†’(x+3yβˆ’4)

    Transformasi titik dilanjutkan oleh dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 2, sehingga diperoleh

    (x+3yβˆ’4)D[O,2]β†’(2x+62yβˆ’8)

    Diperoleh:

    {xβ€²β€²=2x+6⇔x=xβ€²β€²βˆ’62yβ€²β€²=2yβˆ’8⇔y=yβ€²β€²+82

    Substitusikan ke 3x+2y=6 untuk mendapatkan

    3(xβ€²β€²βˆ’62)+2(yβ€²β€²+82)=6Kali kedua ruas dengan 23(xβ€²β€²βˆ’6)+2(yβ€²β€²+8)=123xβ€²β€²βˆ’18+2yβ€²β€²+16=123xβ€²β€²+2yβ€²β€²=14

    Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan garisnya adalah 3x+2y=14

    Jawaban : A




  23. Persamaan bayangan garis 2x+yβˆ’1=0 ditransformasikan oleh matriks (1112) kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap sumbu-X adalah β‹―β‹…


    A. 3x+yβˆ’1=0
    B. 5xβˆ’y+1=0
    C. 3x+y+1=0
    D. 5x+yβˆ’1=0
    E. 5x+y+1=0




  24. Bayangan titik (x,y) oleh transformasi matriks dapat dinyatakan oleh skema:

    (xy)(1112)β†’(xβ€²yβ€²)=[(1112)(xy)]=(x+yx+2y)

    Transformasi titik dilanjutkan oleh pencerminan refleksi terhadap sumbu-X sehingga diperoleh

    (x+yx+2y)Rxβ†’(x+yβˆ’xβˆ’2y)

    Diperoleh xβ€²β€²=x+y dan yβ€²β€²=βˆ’xβˆ’2y.

    Dengan menggunakan konsep penyelesaian SPLDV, diperoleh

    br //span>
    Substitusikan ke 2x+yβˆ’1=0, sehingga diperoleh

    2(2xβ€²β€²+yβ€²β€²)βˆ’(xβ€²β€²+yβ€²β€²)βˆ’1=03xβ€²β€²+yβ€²β€²βˆ’1=0

    Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan garisnya, yakni 3x+yβˆ’1=0

    Jawaban : A




  25. Suatu vektor Β―a=(βˆ’3,4) berturut-turut merupakan pencerminan terhadap garis y=x dan rotasi sebesar 90∘ searah jarum jam. Vektor awalnya sebelum ditransformasi adalah β‹―β‹…


    A. (3,4)
    B. (βˆ’3,βˆ’4)
    C. (βˆ’4,3)
    D. (4,βˆ’3)
    E. (βˆ’3,4)




  26. Misalkan vektor awalnya adalah (a,b), maka pencerminan terhadap garis y=x dapat dinyatakan dalam skema berikut.

    (ab) \xrightarrow{M_{y=x}} (ba)Transformasidilanjutkanolehrotasisebesar90^{\circ}searahjarumjam,samaartinyadengan270^{\circ}berlawananarahjarumjam,sehinggadapatdibuatskemaberikut.(ba)R[O,270∘]β†’(cos270βˆ˜βˆ’sin270∘sin270∘cos270∘)(ba)=(01βˆ’10)(ba)=(aβˆ’b)Diperolehhasiltransformasivektorberbentuka,βˆ’b.Karenadiketahuivektor\overline{a} = βˆ’3,4merupakanhasiltransformasinya,makadiperoleha=-3danb=-4.Jadi,vektorawalnyaadalah\boxed{(ab) = (βˆ’3βˆ’4)}$

    Jawaban : B





  27. Persamaan bayangan garis 2x+yβˆ’1=0 ditransformasikan oleh matriks (1112) kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap sumbu-X adalah β‹―β‹…



    A. 3x+yβˆ’1=0
    B. 5xβˆ’y+1=0
    C. 3x+y+1=0
    D. 5x+yβˆ’1=0
    E. 5x+y+1=0




  28. Bayangan titik (x,y) oleh transformasi matriks dapat dinyatakan oleh skema:

    (xy)(1112)β†’(xβ€²yβ€²)=[(1112)(xy)]=(x+yx+2y)

    Transformasi titik dilanjutkan oleh pencerminan refleksi terhadap sumbu-X sehingga diperoleh

    (x+yx+2y)Rxβ†’(x+yβˆ’xβˆ’2y)

    Diperoleh xβ€²β€²=x+y dan yβ€²β€²=βˆ’xβˆ’2y.

    Dengan menggunakan konsep penyelesaian SPLDV, diperoleh

    {βˆ’y=xβ€²β€²+yβ€²β€²x=2xβ€²β€²+yβ€²β€²

    Substitusikan ke 2x+yβˆ’1=0, sehingga diperoleh

    2(2xβ€²β€²+yβ€²β€²)βˆ’(xβ€²β€²+yβ€²β€²)βˆ’1=03xβ€²β€²+yβ€²β€²βˆ’1=0

    Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan garisnya, yakni 3x+yβˆ’1=0

    Jawaban : A




  29. Bayangan kurva y=x2+3x+3 jika dicerminkan terhadap sumbu-X dilanjutkan dengan dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 3 adalah β‹―β‹…




    A. x2+9xβˆ’3y+27=0
    B. x2+9x+3y+27=0
    C. 3x2+9xβˆ’y+27=0
    D. 3x2+9x+y+27=0
    E. 3x2+9x+27=0




  30. Hasil pencerminan terhadap sumbu-X dapat dinyatakan dalam skema berikut.

    (xy)MSumbu Xβ†’(xβˆ’y)

    Hasil dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 3 dapat dinyatakan dalam skema berikut.

    (xβˆ’y)D[O,3]β†’(3xβˆ’3y)
    Diperoleh xβ€²β€²=3x dan yβ€²β€²=βˆ’3y, sehingga ditulis {x=13xβ€²β€²y=βˆ’13yβ€²β€²
    Substitusikan ke y=x2+3x+3, sehingga didapat
    βˆ’13yβ€²β€²=(13xβ€²β€²)2+3(13xβ€²β€²)+3Kali kedua ruas dengan 9βˆ’3yβ€²β€²=(xβ€²β€²)2+9xβ€²β€²+27(xβ€²β€²)2+9xβ€²β€²+3yβ€²β€²+27=0
    Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan kurvanya, yakni x2+9x+3y+27=0
    Jawaban : B













Artikels





Matematika Geometri : Fungsi Dan Invers
Matematika Aljabar : Faktorial - Permutasi - Kombinasi I
Fungsi Grafik Kuadrat
Soal UAS 1 Matematika Kelas 12 IPA dan IPS
Soal UAS 1 Matematika Peminatan Kelas 12 IPA
Fisika : Satu Soal 28 Pertanyaan Rangkaian Arus Bolak - Balik
Soal PAS 1 KIMIA Kelas 12 SMA MA
Fisika : Satu Soal 28 Pertanyaan Rangkaian Arus Bolak - Balik II
Soal PAS 1 FISIKA Kelas 12 SMA MA
Soal PAS 1 B.Inggris Kelas 12 SMA MA
Fisika : Satu Soal 28 Pertanyaan Rangkaian Arus Bolak - Balik III
Soal PAS 1 B. Indonesia Kelas 12 SMA MA
Soal PAS 1 Matematika Kelas 9 SMP MTs
Soal PAS 1 IPA Kelas 9 SMP MTs
Soal PAS 1 B. Indonesia Kelas 9 SMP MTs
Soal PAS 1 B.Inggris Kelas 9 SMP MTs
Soal HOTS MATEMATIKA UTBK
Soal PAS 1 PAI Kelas 9 SMP MTs
Soal PAS 1 KIMIA Kelas 12 SMA MA II
Soal Dan Pembahasan Persamaan Linear Dua Variabel Dan Lebih
Fisika - Cara Paham Materi Listrik Elektrikal SMP SMA
Matematika - Permutasian dan Kombinasi
Soal dan Pembahasan Koordinat Cartesius
Asesmen Nasional Pengganti UN Digelar Maret-Agustus 2021
Soal Logaritma Matematika SBMPTN

31 Jurusan yang Dibutuhkan Penerimaan Polri SIPSS dari D4 Hingga S2

31 Jurusan yang Dibutuhkan Penerimaan Polri SIPSS dari D4 Hingga S2 31 Jurusan yang Dibutuhkan Penerimaan Polri SIPSS...